Senin, 23 Desember 2013

kelebihan dan kekurangan Atap

  Konstruksi Atap & Penutup Atap


Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluanperlindungan.
Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksi kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.


Adapun syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipenuhi antara lain :

1.      Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban yang bekerja padanya.
2.       Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta kenyamanan bagi penghuninya.
3.       Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap pengaruh cuaca.
4.      Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar
5.       Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya. Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain – lainnya.






Adapun syarat-syarat umum penutup atap antara lain :

1.      bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi
2.      Rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air
3.      tidak mengalami perubahan bentuk akibat pergantian cuaca
4.      tidak terlalu banyak memerlukan perawatan khusus.
5.      tidak mudah terbakar
6.      bobot ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah dipasang
7.       awet.


D.   Macam – Macam Tipe Atap

Macam-macam tipe atap antara lain :

1.      Atap datar (platdak), biasanya menggunakan beton bertulang yang dihitung tersendiri sesuai dengan bentangan dan tebal plat. Meskipun tipe ini dikatakan datar, namun permukaan atap selalu dibuat miring untuk menyalurkan air hujan kelubang talang
2.       Atap strandar (lessenaar), terdiri dari sebuah bidang atap miring kebagian tepi atasnya menempel pada dinding bangunan induk, pada bentuk ini menggunakan konstruksi setengah kuda-kuda.

3.      Atap pelana (Zadeldak), terdiri dari dua bidang miring atap yang tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus yang disebut bubungan. Tipe ini banyak digunakan untuk rumah sederhana dan banyak dijumpai di daerah pedesaan Bali, Jawa Barat, Jawa timur, dan Jawa Tengah.

4.      Atap perisai (schildak), merupakan menyempurnaan dari bentuk atap pelana dengan menambahkan dua bidang atap miring yang membentuk segitiga pada ujung akhir atap bangunan.

5.      Atap tenda (tentdak), biasa dipakai pada bangunan yang ukuran panjang dan lebarnya sama, ini berarti atap terdiri dari empat bidang atap dan empat jurai dengan bentuk, ukuran dan lereng yang sama yang bertemu pada satu titik tertinggi, yaitu pada tiang penggantung.
6.      Atap runcing atau menara (terendak), serupa dengan bentuk atap tenda, akan tetapi kemiringan dari jurai lebih curam.

7.      Atap kerucut (kegeldak), jika atap itu berdenah bundar maka didapat atap berbentuk kerucut.



Jenis bahan penutup atap merupakan factor yang sangat mempengaruhi keserasian atap. Dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :

1.      Tinjauan terhadap ikllim setempat
2.      Bentuk keserasian atau
3.      Fungsi dari bangunan tersebut
4.      Bahan penutup atap mudah diperoleh
5.      Dana yang tersedia

   F. PEMBAGIAN STRUKTUR ATAP

Komponen Penyusun Atap

Tiga komponen penyusun atap:
1.      struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap);
2.      penutup atap (genteng,polikarbonat);
3.      pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)



A.       Struktur Atap
Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap tertentu.
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur untuk  mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu:
1.      struktur dinding (sopi-sopi) rangka kayu
2.      kuda-kuda dan rangka kayu
3.      struktur baja konvensional
4.      struktur baja ringan

Atap dan bagian-bagiannya
1.      jurai dalam
Jurai dalam ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,dan terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan kedalam.
2.       jurai luar
Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke luar.
3.      bubungan (nok)
Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan umumnya menentukan arah bangunan.
4.      Gording
Balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda. Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.
5.      Kasau
Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk reng.
6.      Reng
Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih “terikat”. Jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga biaya pun lebih hemat.

B. Penutup Atap
Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga memberi pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut kemiringan.

Bahan penutup atap :

1.     Komponen kecil :

 Genteng press mesin,
 Genteng metal/baja,
 Genteng beton/semen,
 asbest,
 tegola,
 kaca,
 sirap, bamboo, alang-alang, ijuk, rumbia dll.
2.     Komponen besar :

 atap seng,
 asbest,
 serat bitumen(guttanit),
 aluminium,
 plat baja,
 fiber,
 glass(rooflight),
 plastic.


C.   Komponen pelengkap

Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga estetis.
1.      Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal.
2.      Lisplang
Dari segi konstruksi, lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh, tidak berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan atap, batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan kasau tersebut agar tetap berada pada tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah susunan genteng/bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.

Perancangan Atap Yang Baik Menurut Iklim

Atap dapat dikatakan berkualitas jika strukturnya kuat/kokoh dan awet/tahan lama. Faktor iklim menjadi bahan pertimbangan penting dalam merancang bentuk dan konstruksi atap/bangunan.
Keberadaan atap pada rumah sangat penting mengingat fungsinya seperti payung yang melindungi sisi rumah dari gangguan cuaca (panas, hujan dan angin). Oleh karena itu,sebuah atap harus benar-benar kokoh/kuat dan kekuatannya tergantung pada struktur pendukung atap. Mengacu pada kondisi iklim perancangan atap yang baik ditentukan 3 faktor, yakni jenis material,bentuk/ukuran,dan teknik pengerjaan.

A.    Jenis Material Struktur Dan Penutup Atap

Penentuan material tergantung pada selera penghuni,namun harus tetap memerhatikan prinsip dasar sebuah struktur yaitu harus kuat,presisi,cukup ringan,dan tidak over design. Atap yang kuat harus mampu menahan besarnya beban yang bekerja pada elemen struktur atap.
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
1.      beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan penutup atap),
2.      beban angin tekan dan angin hisap,dan
3.      beban bergerak lain (berat manusia saat pemasangan dan pemeliharaan).
Pemilihan bahan tertentu harus diikuti oleh pengetahuan yang lengkap akan karakteristik setiap bahan.

B.    Bentuk & ukuran

Dibandingkan hujan dan panas,angin merupakan faktor yang paling diperhitungkan demi menjamin atap yang kuat. Beberapa masalah akibat angin kencang antara lain:penutup atap yg terbang,gording terlepas,kuda-kuda terangkat,dan kolom kayu bergeser atau terangkat.
Atap yang baik adalah yang dapat menerima beban angin yang sama dari segala arah (idealnya adalah bentuk atap bulat). Bentuk ini sangat berpengaruh pada besarnya tekanan angin yang bekerja pada bangunan. Semakin tinggi bangunan akan semakin besar tekanan angin. Tekanan angin bekerja lebih ringan bila tinggi bangunan lebih kecil dari setengah lebar bangunan. Kemiringan atap yang memberikan beban angin yg rendah adalah antara 10°-30°. Untuk sudut yang lebih besar dari dari 30°,perlu kekuatan yg lebih baik dan penutup yg sesuai.

C.    Teknik Pengerjaan

Penutup atap dari seng dan asbes gelombang harus diikat pada gording dengan paku paling sedikit 6 paku tiap 1 m2.
Penutup atap genteng harus diikat dengan kawat tiap 5 jalur genteng, sedangkan untuk genteng yang ada lubangnya dapat dipakukan ke reng.
Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan karakteristik yang mengikuti setiap jenis bahan. Beberapa contoh persyaratan berikut ini harus diikuti.
1.         Bentang Maksimal
Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri. Rangka atap baja memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu. Baja atau kayu,dapat disambung dengan sambungan khusus dengan memerhatikan dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang yang akan disambung.
2.         Teknik Sambungan
Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka juga harus diperhatikan. Misalnya,kayu yang mempunyai keterbatasan ukuran maka penyambungan yang baik dan benar adalah kunci kekuatan atap.
Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :
  Baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih diameter yang tepat agar kayu tidak pecah ketika dibaut. Jumlah baut disesuaikan dengan kekuatan struktur yang akan membebani sambungan tersebut dan dimensi kayunya.
  Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu,yakni 2x ketebalan kayu yg disambung.
3.         Pemasangan
Kerapian pemasangan penutup atap (presisi), jika menggunakan genteng, maka jarak reng harus sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari produsen. Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat sering terjadi pada jurai dalam, yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian dalam; susunan atap yang tidak berpresisi; atau bidang atap yang bergelombang akibat dari pemasangan reng yg tidak rapi. Semua ini mengakibatkan munculnya gangguan pada atap dan mempengaruhi kekuatan atap.


4.         Keawetan material
Awet atau tidaknya atap dikaitkan dengan faktor lingkungan termasuk cuaca dan organisme perusak yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan struktur. Misalnya,serangan rayap terhadap kayu. Kayu yang diserang akan terlihat masih utuh meski bagian dalamnya keropos. Maka,untuk menciptakan atap yang kuat perlu dilakukan teknik perlindungan terhadap material bangunan. Contohnya,sebelum digunakan kayu harus diberi treatment yang dapat meningkatkan daya tahan kayu. Bahan dari metal biasanya diberi coating atau lapisan khusus yang melindungi material dari korosi atau karat.

  Bentuk Atap Berdasarkan Kemiringan

1.      Atap Datar (Kemiringan 0°- 4°)
Karakter:
  Sederhana dari segi pembuatan dan penampakkannya.
  Biaya per m2 lebih murah (pemakaian bahan lebih hemat)
  Ruangan cenderung panas karena umumnya atap datar menggunakan bahan metal (mempunyai penyaluran panas yang rendah sehingga panas matahari langsung dialirkan kedalam ruang);
  Ada 2 jenis penutup, yaitu atap beton dan atap metal. Atap beton lebih mahal tetapi penyaluran panasnya lebih tinggi.
2.      Atap Miring, (tinggi atap sama dengan /lebih dari setengah lebar bangunan)
Karakter:
  Konstruksi atap lebih rumit;
  Membutuhkan jumlah material yang lebih banyak;
  Ruang di bawah lebih dingin karena adanya rongga di dalamnya;
  Pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat (genteng) dan bahan pengganti seperti beton,bitumen,kayu keras (sirap),dan lembaran baja tipis yang dibentuk seperti genteng;
  Pilihan model atap:pelana,perisai,kerucut,kombinasi beberapa tipe.



Kuda-kuda Baja Ringan

   


Seperti diungkapkan di atas, material ini menjadi pilihan utama bagi bahan konstruksi atap. Harga yang relatif murah dan kecepatan pemasangan menjadi pertimbangan utama. Kuda-kuda ini terbentuk dari material dasar baja mutu tinggi yang dibuat dengan sistem rol menjadi berbentuk profil dengan ketebalan 0,75 s/d 1,25 mm. Ketebalan ini sangat menentukan kekuatan kuda-kuda baja ringan. Selain itu, untuk menambah kekakuan, bila kita amati penampang profilnya akan terlihat beberapa tekukan yang bertujuan untuk menambah kekuatan. Material dasar ini kemudian dilapis dengan material lain. Pada umumnya terdapat 2 macam zat pelapis, yaitu galvalum dan zincalum dengan karakteristik masing-masing. Galvalum lebih tahan terhadap air semen, sementara Zincalum lebih tahan terhadap karat dan korosi, sehingga lebih cocok untuk diaplikasikan di daerah pantai. Material baja ringan dengan pelapis zincalum biasanya memiliki harga lebih mahal.

Bila kita amati profil baja ringan, memang terlihat sangat tipis, tetapi pada dasarnya kuda-kuda baja ringan ini bila telah ter-assembly menjadi suatu rangkaian utuh akan cukup kuat untuk menahan beban genteng di atasnya, genteng beton sekalipun. Ketepatan dalam menyambung / mengoneksi antara batang profil juga menentukan kekuatan. Perbedaan ketebalan profil yang hanya 0,25mm juga akan sangat sulit dibedakan dengan mata telanjang. Untuk itu, sebaiknya pilihlah aplikator baja ringan yang terpercaya dan sudah memiliki reputasi luas. Karena pada beberapa kasus, terjadi konstruksi baja ringan yang collapse, karena kesalahan perhitungan beban dan aplikasi.

konstruksi atap baja ringan terdiri dari kuda-kuda yang disusun rapat pada jarak 1 s/d 1,2 m. Batang miring kuda-kuda baja ringan berfungsi sekaligus sebagai usuk. Di atas kuda-kuda yang rapat inilah langsung dipasang reng dengan jarak sesuai jenis genteng yang dipakai.

Kelebihan konstruksi atap baja ringan adalah :
§  Waktu pengerjaan sangat cepat
§  Biaya relatif murah
§  Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom menjadi lebih ringan

Sedangkan Kelemahan konstruksi atap baja ringan adalah :
§  Ruang atap tidak bisa dipakai, karena kuda-kuda baja ringan harus disusun pada jarak yang rapat.
§  Sulit ketika akan melakukan renovasi atau perubahan bentuk bangunan


Kuda-Kuda Baja Konvensional


Kuda-kuda ini banyak dipergunakan pada bangunan dengan bentang atap yang lebar, misalnya gedung pertemuan, aula, atau pabrik. Berbeda dengan kuda-kuda baja ringan yang mempergunakan profil tipis, kuda-kuda baja konvensional ini mempergunakan baja profil yang cukup tebal. Cukup banyak jenis profil yang tersedia di pasaran, misal profil C, profil I, profil H, profil siku, atau bentuk lain seperti pipa dan persegi. Jarak di antara kuda-kuda bisa cukup jauh, yaitu antara 4-5m. Di atas kuda-kuda ini barulah dipasang usuk yang biasanya menggunakan kanal C yang mirip dengan profil baja ringan. di atas usuk biasanya langsung dipasang atap metal (spandeck) atau asbes. Bila ingin mempergunakan genteng bisa saja. Kanal C tersebut berfungsi sebagai gording, dan ditambahi lagi usuk dan reng dari kayu di atasnya.
Kelebihan konstruksi atap baja konvensional adalah :
§  Waktu pengerjaan sangat cepat
§  Biaya relatif lebih mahal
§  Kekuatan lebih terjamin

Sedangkan Kelemahan konstruksi atap konvensional adalah :
§  Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom menjadi berat.




Kuda-kuda Beton


Kuda-kuda beton dibuat dari beton bertulang dengan ukuran tergantung bentang atapnya. Tinggi penampang balok kuda-kuda beton biasanya berukuran 1/10 s/d 1/12 bentang atapnya. Dengan perbandingan 2:3 untuk perbandingan lebar dan tingginya. Kuda-kuda beton biasanya dipasang mengikuti modul ruang yang ada di bawahnya, karena memiliki penulangan yang bisa menerus kepada penulangan kolom. Jarak maksimal antar kuda-kuda adalah 4 m. Di atas kuda-kuda beton inilah dipasang gording kayu. Bisa mempergunakan kayu berukuran 8/12cm. Di atas gording kayu tersebut, barulah disusun usuk dan reng. Bila di antara balok kuda-kuda tersebut diisi dengan bata, maka disebut gunungan atau sopi-sopi. Biasanya sopi-sopi ini terdapat di bagian tepi atap yang berbentuk pelana. Kekuatan kuda-kuda beton ini sangat tergantung pada ketepatan perhitungan dimensi, tulangan besi yang dipergunakan, dan tentu saja material-material yang dipergunakan sebagai campuran beton, yaitu semen, pasir, dan kerikil. Gunakan semen dengan kualitas baik untuk memastikan kekuatan dan mutu beton yang dihasilkan
Kelebihan konstruksi atap kuda-kuda beton adalah :
§  Ruangan di bawah atap bisa dipergunakan
§  Biaya relatif murah
§  Kekuatan lebih terjamin

Sedangkan Kelemahan konstruksi atap kuda-kuda beton adalah :
§  Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom berat.
§  Waktu pengerjaan lama, karena harus menunggu umur beton mengering.
§  Proses pengerjaan repot karena memerlukan bekisting.




Kuda-kuda Kayu

  

Bagaimanapun kuda-kuda kayu mempunyai eksostisme tersendiri. Biasanya kuda-kuda ini
dipergunakan bila ingin mengekspose konstruksi kuda-kudanya. Misalkan pada bangunan yang menggunakan konstruksi tradisional atau bangunan dengan fungsi khusus seperti hotel dan resort. Kayu yang dipergunakan harus kayu yang mempunyai kualitas bagus, lurus dan kering.

Kelebihan Kuda-kuda kayu adalah aspek estetis yang tinggi dan  ruang di bawah atap bisa dipergunakan. Sedangkan

kelemahan kuda-kuda kayu adalah harganya yang relatif mahal.

PERBANDINGAN RANGKA ATAP KAYU, BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL

Di bawah ini kami mencoba membandingkan rangka atap yang sering dipasang di rumah-rumah atau konstruksi bangunan yang ada dilapangan. Kami membandingkan rangka atap kayu, rangka atap baja ringan dan rangka atap baja konvensional.

8.1     Rangka Atap Kayu Borneo/Meranti
    Pada awalnya kayu lebih murah berkisar Rp.100.000,-/m2
    Pemasangan memerlukan waktu yang sedang
    Tidak tahan rayap/kumbang
    Tidak bisa untuk bentang yang besar
    Beban struktur tingkat sedang
    Perlu perawatan dalam jangka waktu tertentu
    Untuk keperluaan ramah lingkungan kurang mendukung sebab penebangan hutan bisa merusak lingkungan
    Pada umur yang sama kira-kira 15 tahun jadi lebih mahal sebab ada biaya perawatan penggantian sebagian material kayu, sehingga biaya atap kayu menjadi dua kali biaya awal.

8.2     Rangka Atap Baja Ringan

  Biaya terpasang atap baja ringan termasuk kelas menengah mulai Rp.125.000,-/m2
  Pemasangan atap baja ringan sangat cepat dibandingkan atap yang lain
  Tahan terhadap rayap/kumbang
  Bentang bebas bisa sampai 16 m'
  Beban struktur baja ringan lebih ringan jadi untuk beban struktur dibawahnya dapat lebih hemat
  Tidak perlu perawatan sebab baja ringan sudah tahan karat
  Lebih ramah lingkungan sebab bahan baku baja ringan tidak merusak hutan
  Pada umur kira-kira 15 tahun atap baja ringan dibanding kayu jadi lebih murah sebab tidak ada penggantian rangka atap

8.3     Rangka Atap Baja Konvensional

  Biaya terpasang paling mahal dibandingkan dengan rangka atap yang lain
  Tahan rayap/kumbang
  Bentang bebas dapat sampai jarak yang lebih jauh. Untuk konstruksi pabrik lebih cocok dipakai rangka atap ini.
  Beban struktur lebih berat dibadingkang dengan rangka atap yang lain
  Perlu perawatan sebab baja ini bisa timbul karat, jangka waktu tertentu diperlukan pengecatan ulang agar tidak terjadi karat
  Bahan baku berasal dari biji besi jadi tidak merusak hutan
  Sampai umur 15 tahun bahan baku atap baja konvensional ini tetap paling mahal dibandingkan dengan bahan atap kayu ataupun atap baja ringan

Untuk bisa menghemat biaya gedung-gedung dengan desain atap yang mempunyai bentang bebas yang besar maka perpaduan antara baja konvensional dengan atap kayu atau atap baja ringan. Melihat venomena saat ini perpaduan atap baja konvensional dengan atap baja ringan sudah umum dilaksanakan dan ini merupakan solusi paling ideal untuk bangunan-bangunan dengan bentang bebas yang besar dan memakai atap genteng.
Untuk rumah-rumah yang umum saat ini pemakaian atap baja ringan sudah jamak dilakukan sebab saat ini material kayu juga sudah susah ditemukan yang dengan kualitas yang baik. Dan harga kayu saat ini sudah sangat mahal. Dengan harga yang selisih tidak jauh antara atap baja ringan dengan atap kayu maka pemilihan atap baja ringan merupakan solusi paling menguntungkan.

 Macam-Macam Penutup Atap

1. Atap Sirap kayu



Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah rumah bergaya country dan yang menyatu dengan alam.

Kelebihan

§  Bentuknya unik
§  Mudah didapatkan di pasaran
§  Harganya relative murah
§  Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungannya)


Kekurangan

§  Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap
§  Rentan terhadap rayap
§  Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung
§  Kurang kuat terhadap terpaan angin
§  Terkadang berlumut
§  Tidak diproduksi perlembar sehingga dalam pemasangannya dibutuhkan waktu yang  lama




2. Atap Sirap Aspal



Sebuah sirap aspal adalah jenis atap sirap . Mereka adalah salah satu atap yang paling banyak digunakan meliputi karena mereka relatif murah dan cukup mudah untuk menginstal.

Kelebihan

§  relatif murah dan cukup mudah untuk menginstal.
§  Bntuknya lembaran sehingga lebih cepat dalam pemasangannya
§  Lebih kuat pada suhu dingin (salju dan hujan)
§  Kedap air
§  Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungan)

Kekurangan

§  Kurang baik digunakan di daerah panas, karena cahaya matahari akan melunakkan bahan penyusunnya sehingga mudah melapuk
§  Harganya mahal




3. Genteng Tanah Liat Tradisional



Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.
Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng.

Kelebihan

Genteng Tanah Liat Tradisional :
§  kekuatannya cukup
§  mudah didapatkan di pasaran
§  harganya relative terjangkau
§  kedap air
§  anti rayap

Kekurangan

Genteng tanah liat tradisional :
§  Mudah ditumbuhi jamur dan lumut
§  Mudah retak
§  Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena bentuknya yang dicetak satu persatu.
§  Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju





4. Genteng Keramik



Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor.

Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.

Kelebihan

Genteng Keramik :
§  sudah lebih modern
§  lebih kedap air dibandingkan atap tanah liat tradisional
§  lebih kuat dibandingkan genteng tanah liat tradisional karena telah melalui proses finshing
§  lebih mengkilat, karena bagian luarnya dicat. Sehingga rumah terlihat apik
§  kekuatannya 20-50 tahun
§  kuat terhadap terpaan angin
§  anti rayap
§  mudah didapatkan di pasaran
§  cocok di daerah panas maupun basah (hujan)
§  ukurannya lebih besar dari genteng biasa sehingga bisa menghemat

Kekurangan

Genteng Keramik :
§  Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena bentuknya yang dicetak satu persatu.
§  Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju
§  Terkadang cat yang digunakan untuk melapisi genteng terkelupas, sehingga pada bagian gentengnya ditumbuhi lumut.




5. Genteng Beton



Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.

Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40tahun

Kelebihan

terbuat dari pasir,semen, bahan protrksi dan kedap air, sehingga tidak mudah berubah bentuk.

§  kekuatannya 30-60 tahun (sesuai dengan lingkungan)
§  warnanya lebih beragam jadi lebih menarik
§  kuat terhadap terpaan angin
§  anti rayap
§  mudah didapatkan di pasaran
§  baik untuk di daerah panas dan hujan
§  bisa di cat ulang
§  tidak mudah pecah

Kekurangan

     Tidak memiliki proteksi jadi jika terkena hujan dan panas lebih cepat berjamur dan lumut

§  Untuk menyusun genteng beton lebih lama
§  Tidak cocok di daerah yang bersalju
§  Harganya lumayan mahal
§  Lebih berat sehingga memerlukan penampang atap yang kuat




6. Genteng Aspal



Bahan meterial yang satu ini dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.

Kelebihan

§  tahan terhadap suhu dingin (hujan dan salju)
§  kuat terhadap terpaan angin
§  tahan rayap
§  berbentuk lembaran sehingga lebih mudah dalam pemasangan, dan waktu pemasangan relative lebih cepat
§  kedap air

Kekurangan

§  Tidak cocok digunakan didaerah panas
§  Harganya mahal
§  Jika kurang perawatannya maka akan mudah lapuk




7. Genteng Metal



Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.

Kelebihan

      berbentuk lembaran seperti seng sehingga tidak sulit dalam pemasangannya
·         waktu yang diperlukan dalam pemasangannya juga relative lebih cepat.

§  kedap air
§  mudah didapatkan
§  harganya terjangkau
§  terdapat dalam berbagai macam warna sehingga lebih menarik
§  baik untuk di daerah panas dan hujan
§  aman maling
§  memiliki keringanan 1/6 dari genteng biasa
§  tahan gempa
§  tahan api
§  awet hingga 30 tahun

Kekurangan

§  Kurang kuat terhadap angin
§  Biasanya terbuat dari campuran plastic sehingga tidak ramah lingkungan
§  Kurang bagus untuk bangunan di daerah bersalju
§  Menyerap panas





8. Seng



Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya.
Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an.Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat.

Kelebihan

      Berbentuk lembaran sehingga mudah untuk dipasang.

§  Waktu yang diperlukan dalam pemasangannya relative lebih cepat
§  Kuat hingga 30 tahun
§  tahan karat selama bahan proteksinya masih ada
§  mudah didapatkan di pasaran
§  bisa digunakan di daerah panas dan hujan

Kekurangan

§  Jika lapisan anti karatnya (lapisan zinc) habis maka senga yang dipakai akan berkarat, dari karatan tersebut akan merusak seng dan menyebabkan seng bocor




9. Plat Beton



Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas. Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi.
Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atsanya.

Kelebihan


kekuatannya sangat besar, karena merupakan campuran pasir,krikil,semen dan air.

§  bahan-bahan penyusunnya mudah di dapatkan di pasaran
§  merupakan model atap datar sehingga pada bagian atap bisa dilakukan aktivitas lain (menjemur,menaruh pot,dll)
§  tahan terhadap hempasan angin
§  anti rayap
§  bisa digunakan di daerah panas dan hujan

Kekurangan


§  Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di proteksi dengan waterproofing pada bagian atas plat.
§  Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut
§  Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama
§  Harga bahan-bahan campurannya sedikit lebih mahal




10. Plat Kaca



Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.

Kelebihan

§  bagian rumah dapat tersinari matahari secara alami
§  tidak perlu menyalakan lampu di siang hari

Kekurangan

§  jika malam hari tidak bisa di tutup dan tidak akan berguna
§  harganya mahal
§  tidak bisa di daur ulang




11. Atap Polycarbonate



Atap ini berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang besar tanpa sambungan. Keunggulan polycarbonate lebih ke kualitas material dan besarnya daya reduksi thd radiasi matahari. Biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan.Pemasangan polycarbonate mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap-atap lainnya.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan bahan bangunan sekarang ini, masih banyak penutup atap lain yang tidak dapat dijabarkan satu persatu. Semua dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan budget yang tersedia.

Kelebihan

§  Dapat meredam radiasi matahari
§  Dicetak dalam bentuk lembaran sehingga dapat dengan mudah dipakai jika luasan yang diperlukannya besar
§  Lebih cepat dalam pemasangannya
§  mudah didapatkan dipasaran
§  kedap air                                
§  bebas rayap
§  bisa digunakan di daerah panas dan hujan

Kekurangan

§  harganya mahal
§  hanya bisa digunakan pada bangunan tambahan seperti flapon
§  pada penysunnya terdapat plastic sehingga sulut di daur ulang




12. Asbes



            Asbes (dari bahasa Yunani ἄσβεστος berarti "tak terpadamkan" atau "tak terpadamkan") adalah campuran mineral silikat yang dieksploitasi secara komersil untuk pemanfaatan sifat fisik mereka. Mineral tersebut di antaranya asbestiform, fibrosa tipis kristal,theinhalasi dari serat asbes.
Asbes menjadi semakin populer di kalangan produsen dan pembangun pada abad ke-19 karena penyerapan suara, kekuatan tarik rata-rata, dan ketahanan terhadap panas, listrik dan kerusakan kimia. Ketika asbes digunakan untuk ketahanan terhadap api atau panas, serat sering dicampur dengan semen atau ditenun menjadi kain atau tikar. Asbes yang digunakan dalam beberapa produk untuk tahan panas, dan di masa lalu digunakan pada oven listrik dan kabel kompor listrik untuk perusahaan insulasi listrik pada suhu tinggi, dan di dalam bangunan untuk yang tahan api dan isolasi sifat, kekuatan tarik fleksibilitas,, dan ketahanan bahan kimia.

Kelebihan

§  Tahan panas
§  Mampu meredam suara
§  Anti rayap
§  Kedap air
§  Mudah didapatkan di pasaran
§  Harganya murah

Kekurangan

§  Terdapat bahan mineral Amosite dan crocidolite yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru
§  Dapat menyebabkan penyakit kulit akibat serat-serat yang ada pada asbes




13. Illalang



Ilalang adalah atap yang terbuat dari bahan tanaman, dalam lapisan yang tumpang tindih. Gandum Straw , banyak digunakan di Inggris, Perancis dan bagian lain Eropa.Namun , digunakan di wilayah pesisir dimana terdapat esturies seperti Skotlandia. Memiliki kehidupan yang lebih panjang daripada jerami. Mengaku memiliki kehidupan di exccess 60 tahun.

Kelebihan

§  Mudah ditemukan di daerah yang subur, misalnya di daerah khatulistiwa. Ini adalah bahan atap yang paling umum di dunia, karena bahan yang tersedia.
§  Ramah lingkungan

Kekurangan

§  Resiko mencegah kebakaran sangat kecil
§  Tidak tahan lama
§  Sering dimakan oleh burung
§  Sangat ringan sehingga tidak kuat menahan angin




14. Atap Dak Beton



terbuat dari bahan kombinasi cor betaon dan tulangan besi. Banyak digunakan di rumah-rumah jaman sekarang, seperti model rumah minimalis, desain rumah modern, gedung perkantoran dan lainnya. Dak beton ini sangat kuat terhadap cuaca. Untuk hal Konstruksipun, jenis ini sangat kuat jika pelaksanaan pembuatannya mengikut standar yang berlaku untuk sebuah dak beton.

Kelebihan

§  Atap datar yang terbuat dari beton ini dapat dijadikan solusi untuk memenuhi kebutuhan akan ruang, terlebih lagi pada rumah yang luas lahan yang kecil,
§  Bentuk atap seperti ini sangat memungkinkan membuat ruangan lagi di lantai dua, jika sipemilik sudah memiliki dana nantinya.
§  sebagai tempat jemur gudang terbukan, roof garden dan lain-lain

Kekurangan

§  suhu ruang yang nantinya akan menjadi panas
§  kebocoran cukup sering terjadi oleh sebab air yang tergenang dalam waktu lama dipermukan dak beton atap




15. Atap Kain Terpal



Umumnya hanya digunakan pada atap sebuah balkon, atau cocok juga diterapkan untuk atap sebuah jendela. Terbuat dari bahan kain terpal serta plastik padat yang elastis. Jenis ini bertumpu pada kerangka besi yang sudah dibentuk sesuai dengan keinginan. Dikuatkan atau ditempel dengan menggunakan baut dan sekrup supaya dapat menempel kuat pada dinding. Jenis ini keunggulan lainnya adalah systemnya uang mudah untk dibongkar pasang.

Kelebihan

·         sistemnya uang mudah untuk dibongkar pasang

Kekurangan

16. Atap Ijuk



Atap ijuk dibuat dari serabut palem aren. Ijuk digunakan sebagai bahan penutup atap dengan dibentuk ikatan sepanjang 120cm dan diameter 6cm. Ikatan tersebut dijepit dengan bilah bambu, lalu diikatkan ke reng. Lapisan ijuk minimal 2 lapis, semakin tebal lapisannya akan semakin lama daya tahannya. Atap ijuk dengan kualitas yang baik bisa mencapai umur hingga 30 tahun.

Kelebihan

·         Memiliki kesan alami
·         Bisa memberikan efek sejuk di sekitar bangunan
Kekurangan

·         Atap jenis ini adalah sulit dalam penggantian dan rawan bocor pada saat hujan turun
·         Pengaplikasian: Gazebo atau di rumah-ruamh tradisional.


17. Atap Eter



Eter Atap adalah produksi dalam negeri dengan bahan dasar yang diperoleh dari sekitar pabrik kami di Gresik. Produk ini sama sekali tidak mengandung serat asbes (100% bebas asbes),crysotile maupun jenis-jenis asbes lainnya.Produk ini dibuat dengan formula campuran semen, air dan diperkuat dengan serat alami dan sintetis.

Produk penutup atap eter dibuat berdasarkan standar internasional ISO 9933 (standar internasional untuk produk fiber semen gelombang).

Selain itu Eter juga memiliki berbagai keunggulan sehingga dapat membuat sebuah bangunan dibangun secara lebih cepat, mudah dan ringan dibandingkan solusi pembangunan konvensional lainnya.

Kelebihan

·         100% bebas asbes
·         Tidak berkarat
·         Tidak dimakan rayap
·         Tidak mudah terbakar
·         Lebih tidak berisik dibandingkan produk metal
·         Mudah dikerjakan
·         Lebih tahan benturan dibanding produk asbes
·         Tidak terlalu getas dibanding produk asbes
·         Mudah di cat (spesifikasi dan pemakaian menurut produsen cat terkait)
·         Dimensi stabil berdasarkan standar internasional (ISO 9933)
Kekurangan



18. Atap Onduline

Onduline adalah produk atap bergelombang dan material penutup dinding yang atraktif, ringan dan sangat kuat. Onduline merupakan atap lembaran 10 gelombang yang pertama kali diperkenalkan kepada pasar dan telah banyak digunakan saat ini.

Kelebihan

·         Fleksibel,
·         Kuat,
·         Meredam suara,
·         Tahan bocor,
·         Ringan,
·         Tahan angin.

Kekurangan

·         Harganya relatif mahal, umurnya tidak lama hanya 10- 15 tahun



19. ATAP ONDUVILLA



Onduvilla adalah material atap ringan dan memiliki tekstur atap yang sama dengan Onduline. Terbuat dari fiber selulosa, bitumen dan resin yang tahan terhadap tekanan dan panas. Komposisi bahan onduvilla identik dengan atap onduline yang terbuat dari teknologi tinggi dan memenuhi standar European Norm EN 534.

Oleh karena itu, atap onduvilla tahan terhadap air dan melindungi dari kondisi cuaca dengan suhu tinggi atau kondisi cuaca yang sangat ekstrim sekalipun.

Kelebihan

·         Fleksibel dan kedap air
·         Berventilasi
·         Berbobot ringan
·         Instalasi yang mudah
·         Overlapping yang aman

Kekurangan




20. Atap Lovero



Lovera, atap aluminium yang dapat dibuka dan ditutup. Melengkapi kenyamanan dan keindahan bangunan Anda.

Kelebihan

·         Dapat dibuka-tutup dengan gerakan 90
·         derajat
·         Praktis, dekoratif dan fungsional
·         Kontrol fleksibel untuk sinar matahari dan
·         ventilasi
·         Memberi perlindungan dari sinar matahari
·         dan hujan
·         Bebas perawatan dan mudah dibersihkan
·         Dioperasikan secara manual atau otomatis
·         Perlengkapan rumah anda menjadi lebih
·         awet
·         Anti karat

Kekurangan


DAFTAR PUSTAKA

http://www.senyawa.com/2010/03/jenis-jenis-penutup-atap-dalam-teknik.html
http://eteratapbebasasbes.wordpress.com/
http://www.chanakadoor.com/product/lovera/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar