Atap
adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau
untuk keperluanperlindungan.
Bentuk
atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap
hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh
arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.
Konstruksi
rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap atau
kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung
beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada
atap. Pada dasarnya konstruksi kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup
atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan
rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya
mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.
Adapun syarat-syarat konstruksi atap
yang harus dipenuhi antara lain :
1. Konstruksi
atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban yang
bekerja padanya.
2. Pemilihan
bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta kenyamanan bagi
penghuninya.
3. Bahan
penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap
pengaruh cuaca.
4. Sesuai
dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar
5. Kemiringan
atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya. Makin rapat jenis
bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan
dari seng, kaca, asbes dan lain – lainnya.
Adapun syarat-syarat umum penutup
atap antara lain :
1. bahan
bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi
2. Rapat
terhadap air hujan dan tidak tembus air
3. tidak
mengalami perubahan bentuk akibat pergantian cuaca
4. tidak
terlalu banyak memerlukan perawatan khusus.
5. tidak
mudah terbakar
6. bobot
ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah dipasang
7. awet.
D. Macam – Macam Tipe Atap
Macam-macam tipe atap antara lain :
1. Atap
datar (platdak), biasanya menggunakan beton bertulang yang dihitung tersendiri
sesuai dengan bentangan dan tebal plat. Meskipun tipe ini dikatakan datar,
namun permukaan atap selalu dibuat miring untuk menyalurkan air hujan kelubang
talang
2. Atap
strandar (lessenaar), terdiri dari sebuah bidang atap miring kebagian tepi
atasnya menempel pada dinding bangunan induk, pada bentuk ini menggunakan
konstruksi setengah kuda-kuda.
3. Atap
pelana (Zadeldak), terdiri dari dua bidang miring atap yang tepi atasnya
bertemu pada satu garis lurus yang disebut bubungan. Tipe ini banyak digunakan
untuk rumah sederhana dan banyak dijumpai di daerah pedesaan Bali, Jawa Barat,
Jawa timur, dan Jawa Tengah.
4. Atap
perisai (schildak), merupakan menyempurnaan dari bentuk atap pelana dengan
menambahkan dua bidang atap miring yang membentuk segitiga pada ujung akhir
atap bangunan.
5. Atap
tenda (tentdak), biasa dipakai pada bangunan yang ukuran panjang dan lebarnya
sama, ini berarti atap terdiri dari empat bidang atap dan empat jurai dengan
bentuk, ukuran dan lereng yang sama yang bertemu pada satu titik tertinggi,
yaitu pada tiang penggantung.
6. Atap
runcing atau menara (terendak), serupa dengan bentuk atap tenda, akan tetapi
kemiringan dari jurai lebih curam.
7. Atap
kerucut (kegeldak), jika atap itu berdenah bundar maka didapat atap berbentuk
kerucut.
Jenis
bahan penutup atap merupakan factor yang sangat mempengaruhi keserasian atap.
Dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Tinjauan
terhadap ikllim setempat
2. Bentuk
keserasian atau
3. Fungsi
dari bangunan tersebut
4. Bahan
penutup atap mudah diperoleh
5. Dana
yang tersedia
F. PEMBAGIAN STRUKTUR ATAP
Komponen Penyusun Atap
Tiga
komponen penyusun atap:
1. struktur atap (rangka atap
dan penopang rangka atap);
2. penutup atap
(genteng,polikarbonat);
3. pelengkap atap (talang
horizontal/vertikal dan lisplang)
A. Struktur Atap
Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan
beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang
rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup atap
sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari kayu/bambu/baja) secara
vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton. Berdasarkan
posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka atap
dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk
atap tertentu.
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk
segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,fungsinya
untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan
pada balok bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur
untuk mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu:
1. struktur dinding (sopi-sopi)
rangka kayu
2. kuda-kuda dan rangka kayu
3. struktur baja konvensional
4. struktur baja ringan
Atap dan bagian-bagiannya
1. jurai dalam
Jurai
dalam ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai
bubungan,dan terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan
kedalam.
2. jurai luar
Jurai
luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai
bubungan,terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke luar.
3. bubungan (nok)
Merupakan
sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan umumnya menentukan arah
bangunan.
4. Gording
Balok
atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda. Gording juga menjadi
dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.
5. Kasau
Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan
untuk reng.
6. Reng
Komponen
atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya. Posisinya
melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng
dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar
rapi dan lebih “terikat”. Jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang
akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga biaya
pun lebih hemat.
B. Penutup Atap
Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan
sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada
berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua
faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor
keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor
keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan
terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga memberi
pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut
kemiringan.
Bahan penutup atap :
1.
Komponen kecil :
Genteng press mesin,
Genteng metal/baja,
Genteng beton/semen,
asbest,
tegola,
kaca,
sirap, bamboo, alang-alang, ijuk, rumbia dll.
2.
Komponen besar :
atap seng,
asbest,
serat bitumen(guttanit),
aluminium,
plat baja,
fiber,
glass(rooflight),
plastic.
C. Komponen pelengkap
Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga
estetis.
1. Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal.
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal.
2. Lisplang
Dari segi konstruksi, lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh, tidak berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan atap, batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan kasau tersebut agar tetap berada pada tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah susunan genteng/bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.
Dari segi konstruksi, lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh, tidak berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan atap, batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan kasau tersebut agar tetap berada pada tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah susunan genteng/bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.
Perancangan Atap Yang Baik Menurut Iklim
Atap dapat dikatakan berkualitas jika strukturnya kuat/kokoh dan
awet/tahan lama. Faktor iklim menjadi bahan pertimbangan penting dalam
merancang bentuk dan konstruksi atap/bangunan.
Keberadaan atap pada rumah sangat penting mengingat fungsinya
seperti payung yang melindungi sisi rumah dari gangguan cuaca (panas, hujan dan
angin). Oleh karena itu,sebuah atap harus benar-benar kokoh/kuat dan
kekuatannya tergantung pada struktur pendukung atap. Mengacu pada kondisi iklim
perancangan atap yang baik ditentukan 3 faktor, yakni jenis
material,bentuk/ukuran,dan teknik pengerjaan.
A. Jenis Material Struktur Dan Penutup Atap
Penentuan material tergantung pada selera penghuni,namun harus
tetap memerhatikan prinsip dasar sebuah struktur yaitu harus kuat,presisi,cukup
ringan,dan tidak over design. Atap yang kuat harus mampu menahan besarnya beban
yang bekerja pada elemen struktur atap.
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
1. beban berat sendiri (bahan
rangka,penopang rangka,dan penutup atap),
2. beban angin tekan dan angin
hisap,dan
3. beban bergerak lain (berat
manusia saat pemasangan dan pemeliharaan).
Pemilihan bahan tertentu harus diikuti oleh pengetahuan yang
lengkap akan karakteristik setiap bahan.
B. Bentuk & ukuran
Dibandingkan hujan dan panas,angin merupakan faktor yang paling
diperhitungkan demi menjamin atap yang kuat. Beberapa masalah akibat angin
kencang antara lain:penutup atap yg terbang,gording terlepas,kuda-kuda
terangkat,dan kolom kayu bergeser atau terangkat.
Atap yang baik adalah yang dapat menerima beban angin yang sama
dari segala arah (idealnya adalah bentuk atap bulat). Bentuk ini sangat
berpengaruh pada besarnya tekanan angin yang bekerja pada bangunan. Semakin
tinggi bangunan akan semakin besar tekanan angin. Tekanan angin bekerja lebih
ringan bila tinggi bangunan lebih kecil dari setengah lebar bangunan.
Kemiringan atap yang memberikan beban angin yg rendah adalah antara 10°-30°.
Untuk sudut yang lebih besar dari dari 30°,perlu kekuatan yg lebih baik dan
penutup yg sesuai.
C. Teknik Pengerjaan
Penutup atap dari seng dan asbes gelombang harus diikat pada
gording dengan paku paling sedikit 6 paku tiap 1 m2.
Penutup atap genteng harus diikat dengan kawat tiap 5 jalur
genteng, sedangkan untuk genteng yang ada lubangnya dapat dipakukan ke reng.
Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan
karakteristik yang mengikuti setiap jenis bahan. Beberapa contoh persyaratan
berikut ini harus diikuti.
1. Bentang
Maksimal
Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri. Rangka
atap baja memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu. Baja
atau kayu,dapat disambung dengan sambungan khusus dengan memerhatikan
dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang yang akan disambung.
2. Teknik
Sambungan
Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka juga
harus diperhatikan. Misalnya,kayu yang mempunyai keterbatasan ukuran maka
penyambungan yang baik dan benar adalah kunci kekuatan atap.
Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :
Baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih
diameter yang tepat agar kayu tidak pecah ketika dibaut. Jumlah baut
disesuaikan dengan kekuatan struktur yang akan membebani sambungan tersebut dan
dimensi kayunya.
Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi
kayu,yakni 2x ketebalan kayu yg disambung.
3. Pemasangan
Kerapian pemasangan penutup atap (presisi), jika menggunakan
genteng, maka jarak reng harus sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari
produsen. Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat sering terjadi pada
jurai dalam, yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian dalam; susunan atap
yang tidak berpresisi; atau bidang atap yang bergelombang akibat dari
pemasangan reng yg tidak rapi. Semua ini mengakibatkan munculnya gangguan pada
atap dan mempengaruhi kekuatan atap.
4. Keawetan
material
Awet atau tidaknya atap dikaitkan dengan faktor lingkungan
termasuk cuaca dan organisme perusak yang dapat menyebabkan menurunnya
kemampuan struktur. Misalnya,serangan rayap terhadap kayu. Kayu yang diserang
akan terlihat masih utuh meski bagian dalamnya keropos. Maka,untuk menciptakan
atap yang kuat perlu dilakukan teknik perlindungan terhadap material bangunan.
Contohnya,sebelum digunakan kayu harus diberi treatment yang dapat meningkatkan
daya tahan kayu. Bahan dari metal biasanya diberi coating atau lapisan khusus
yang melindungi material dari korosi atau karat.
Bentuk Atap Berdasarkan
Kemiringan
1. Atap
Datar (Kemiringan 0°- 4°)
Karakter:
Sederhana dari segi pembuatan dan penampakkannya.
Biaya per m2 lebih murah (pemakaian bahan lebih
hemat)
Ruangan cenderung panas karena umumnya atap datar
menggunakan bahan metal (mempunyai penyaluran panas yang rendah sehingga panas
matahari langsung dialirkan kedalam ruang);
Ada 2 jenis penutup, yaitu atap beton dan atap metal.
Atap beton lebih mahal tetapi penyaluran panasnya lebih tinggi.
2. Atap Miring, (tinggi atap
sama dengan /lebih dari setengah lebar bangunan)
Karakter:
Konstruksi atap lebih rumit;
Membutuhkan jumlah material yang lebih banyak;
Ruang di bawah lebih dingin karena adanya rongga di
dalamnya;
Pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat (genteng) dan
bahan pengganti seperti beton,bitumen,kayu keras (sirap),dan lembaran baja
tipis yang dibentuk seperti genteng;
Pilihan model atap:pelana,perisai,kerucut,kombinasi
beberapa tipe.
Kuda-kuda Baja Ringan
|
Seperti
diungkapkan di atas, material ini menjadi pilihan utama bagi bahan konstruksi
atap. Harga yang relatif murah dan kecepatan pemasangan menjadi pertimbangan
utama. Kuda-kuda ini terbentuk dari material dasar baja mutu tinggi yang
dibuat dengan sistem rol menjadi berbentuk profil dengan ketebalan 0,75 s/d
1,25 mm. Ketebalan ini sangat menentukan kekuatan kuda-kuda baja ringan.
Selain itu, untuk menambah kekakuan, bila kita amati penampang profilnya akan
terlihat beberapa tekukan yang bertujuan untuk menambah kekuatan. Material
dasar ini kemudian dilapis dengan material lain. Pada umumnya terdapat 2
macam zat pelapis, yaitu galvalum dan zincalum dengan karakteristik
masing-masing. Galvalum lebih tahan terhadap air semen, sementara Zincalum
lebih tahan terhadap karat dan korosi, sehingga lebih cocok untuk
diaplikasikan di daerah pantai. Material baja ringan dengan pelapis zincalum
biasanya memiliki harga lebih mahal.
Bila
kita amati profil baja ringan, memang terlihat sangat tipis, tetapi pada
dasarnya kuda-kuda baja ringan ini bila telah ter-assembly menjadi suatu
rangkaian utuh akan cukup kuat untuk menahan beban genteng di atasnya,
genteng beton sekalipun. Ketepatan dalam menyambung / mengoneksi antara
batang profil juga menentukan kekuatan. Perbedaan ketebalan profil yang hanya
0,25mm juga akan sangat sulit dibedakan dengan mata telanjang. Untuk itu,
sebaiknya pilihlah aplikator baja ringan yang terpercaya dan sudah memiliki
reputasi luas. Karena pada beberapa kasus, terjadi konstruksi baja ringan
yang collapse, karena kesalahan perhitungan beban dan aplikasi.
konstruksi
atap baja ringan terdiri dari kuda-kuda yang disusun rapat pada jarak 1 s/d
1,2 m. Batang miring kuda-kuda baja ringan berfungsi sekaligus sebagai usuk. Di
atas kuda-kuda yang rapat inilah langsung dipasang reng dengan jarak sesuai
jenis genteng yang dipakai.
|
Kelebihan konstruksi atap baja
ringan adalah :
§ Waktu pengerjaan sangat cepat
§ Biaya relatif murah
§ Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom menjadi lebih
ringan
|
Sedangkan Kelemahan konstruksi
atap baja ringan adalah :
§ Ruang atap tidak bisa dipakai, karena kuda-kuda baja
ringan harus disusun pada jarak yang rapat.
§ Sulit ketika akan melakukan renovasi atau perubahan bentuk
bangunan
|
Kuda-Kuda Baja Konvensional
|
Kuda-kuda ini banyak dipergunakan
pada bangunan dengan bentang atap yang lebar, misalnya gedung pertemuan,
aula, atau pabrik. Berbeda dengan kuda-kuda baja ringan yang mempergunakan
profil tipis, kuda-kuda baja konvensional ini mempergunakan baja profil yang
cukup tebal. Cukup banyak jenis profil yang tersedia di pasaran, misal profil
C, profil I, profil H, profil siku, atau bentuk lain seperti pipa dan
persegi. Jarak di antara kuda-kuda bisa cukup jauh, yaitu antara 4-5m. Di
atas kuda-kuda ini barulah dipasang usuk yang biasanya menggunakan kanal C
yang mirip dengan profil baja ringan. di atas usuk biasanya langsung dipasang
atap metal (spandeck) atau asbes. Bila ingin mempergunakan genteng bisa saja.
Kanal C tersebut berfungsi sebagai gording, dan ditambahi lagi usuk dan reng
dari kayu di atasnya.
|
Kelebihan konstruksi atap baja
konvensional adalah :
§ Waktu pengerjaan sangat cepat
§ Biaya relatif lebih mahal
§ Kekuatan lebih terjamin
|
Sedangkan Kelemahan konstruksi
atap konvensional adalah :
§ Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom menjadi berat.
|
Kuda-kuda Beton
|
Kuda-kuda beton dibuat dari beton
bertulang dengan ukuran tergantung bentang atapnya. Tinggi penampang balok
kuda-kuda beton biasanya berukuran 1/10 s/d 1/12 bentang atapnya. Dengan perbandingan
2:3 untuk perbandingan lebar dan tingginya. Kuda-kuda beton biasanya dipasang
mengikuti modul ruang yang ada di bawahnya, karena memiliki penulangan yang
bisa menerus kepada penulangan kolom. Jarak maksimal antar kuda-kuda adalah 4
m. Di atas kuda-kuda beton inilah dipasang gording kayu. Bisa mempergunakan
kayu berukuran 8/12cm. Di atas gording kayu tersebut, barulah disusun usuk
dan reng. Bila di antara balok kuda-kuda tersebut diisi dengan bata, maka
disebut gunungan atau sopi-sopi. Biasanya sopi-sopi ini terdapat di bagian
tepi atap yang berbentuk pelana. Kekuatan kuda-kuda beton ini sangat
tergantung pada ketepatan perhitungan dimensi, tulangan besi yang
dipergunakan, dan tentu saja material-material yang dipergunakan sebagai
campuran beton, yaitu semen, pasir, dan kerikil. Gunakan semen dengan
kualitas baik untuk memastikan kekuatan dan mutu beton yang dihasilkan
|
Kelebihan konstruksi atap
kuda-kuda beton adalah :
§ Ruangan di bawah atap bisa dipergunakan
§ Biaya relatif murah
§ Kekuatan lebih terjamin
|
Sedangkan Kelemahan konstruksi
atap kuda-kuda beton adalah :
§ Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom berat.
§ Waktu pengerjaan lama, karena harus menunggu umur beton
mengering.
§ Proses pengerjaan repot karena memerlukan bekisting.
|
Kuda-kuda Kayu
|
Bagaimanapun kuda-kuda kayu
mempunyai eksostisme tersendiri. Biasanya kuda-kuda ini
dipergunakan bila ingin
mengekspose konstruksi kuda-kudanya. Misalkan pada bangunan yang menggunakan
konstruksi tradisional atau bangunan dengan fungsi khusus seperti hotel dan
resort. Kayu yang dipergunakan harus kayu yang mempunyai kualitas bagus,
lurus dan kering.
|
Kelebihan Kuda-kuda kayu adalah
aspek estetis yang tinggi dan ruang di bawah atap bisa dipergunakan.
Sedangkan
|
kelemahan kuda-kuda kayu adalah
harganya yang relatif mahal.
|
PERBANDINGAN RANGKA ATAP KAYU, BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL
Di bawah ini kami mencoba membandingkan rangka atap yang sering
dipasang di rumah-rumah atau konstruksi bangunan yang ada dilapangan. Kami
membandingkan rangka atap kayu, rangka atap baja ringan dan rangka atap baja
konvensional.
8.1 Rangka Atap Kayu Borneo/Meranti
Pada awalnya kayu lebih murah berkisar
Rp.100.000,-/m2
Pemasangan memerlukan waktu yang sedang
Tidak tahan rayap/kumbang
Tidak bisa untuk bentang yang besar
Beban struktur tingkat sedang
Perlu perawatan dalam jangka waktu
tertentu
Untuk keperluaan ramah lingkungan kurang
mendukung sebab penebangan hutan bisa merusak lingkungan
Pada umur yang sama kira-kira 15 tahun
jadi lebih mahal sebab ada biaya perawatan penggantian sebagian material kayu,
sehingga biaya atap kayu menjadi dua kali biaya awal.
8.2 Rangka Atap Baja Ringan
Biaya terpasang atap baja ringan termasuk kelas
menengah mulai Rp.125.000,-/m2
Pemasangan atap baja ringan sangat cepat dibandingkan
atap yang lain
Tahan terhadap rayap/kumbang
Bentang bebas bisa sampai 16 m'
Beban struktur baja ringan lebih ringan jadi untuk
beban struktur dibawahnya dapat lebih hemat
Tidak perlu perawatan sebab baja ringan sudah tahan
karat
Lebih ramah lingkungan sebab bahan baku baja ringan
tidak merusak hutan
Pada umur kira-kira 15 tahun atap baja ringan
dibanding kayu jadi lebih murah sebab tidak ada penggantian rangka atap
8.3 Rangka Atap Baja Konvensional
Biaya terpasang paling mahal dibandingkan dengan rangka atap yang
lain
Tahan rayap/kumbang
Bentang bebas dapat sampai jarak yang lebih jauh.
Untuk konstruksi pabrik lebih cocok dipakai rangka atap ini.
Beban struktur lebih berat dibadingkang dengan rangka
atap yang lain
Perlu perawatan sebab baja ini bisa timbul karat,
jangka waktu tertentu diperlukan pengecatan ulang agar tidak terjadi karat
Bahan baku berasal dari biji besi jadi tidak merusak
hutan
Sampai umur 15 tahun bahan baku atap baja konvensional
ini tetap paling mahal dibandingkan dengan bahan atap kayu ataupun atap baja
ringan
Untuk bisa menghemat biaya gedung-gedung dengan desain atap yang mempunyai bentang bebas yang besar maka perpaduan antara baja konvensional dengan atap kayu atau atap baja ringan. Melihat venomena saat ini perpaduan atap baja konvensional dengan atap baja ringan sudah umum dilaksanakan dan ini merupakan solusi paling ideal untuk bangunan-bangunan dengan bentang bebas yang besar dan memakai atap genteng.
Untuk rumah-rumah yang umum
saat ini pemakaian atap baja ringan sudah jamak dilakukan sebab saat ini
material kayu juga sudah susah ditemukan yang dengan kualitas yang baik. Dan
harga kayu saat ini sudah sangat mahal. Dengan harga yang selisih tidak jauh
antara atap baja ringan dengan atap kayu maka pemilihan atap baja ringan
merupakan solusi paling menguntungkan.
Macam-Macam
Penutup Atap
1. Atap Sirap kayu
|
Penutup
atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini
umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang
digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan
antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah rumah
bergaya country dan yang menyatu dengan alam.
|
Kelebihan
§ Bentuknya unik
§ Mudah didapatkan di pasaran
§ Harganya relative murah
§ Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungannya)
|
Kekurangan
§ Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap
§ Rentan terhadap rayap
§ Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung
§ Kurang kuat terhadap terpaan angin
§ Terkadang berlumut
§ Tidak diproduksi perlembar sehingga dalam pemasangannya
dibutuhkan waktu yang lama
|
2. Atap Sirap Aspal
|
Sebuah sirap aspal adalah
jenis atap sirap . Mereka
adalah salah satu atap yang paling banyak digunakan meliputi karena mereka
relatif murah dan cukup mudah untuk menginstal.
|
Kelebihan
§ relatif murah dan cukup mudah untuk menginstal.
§ Bntuknya lembaran sehingga lebih cepat dalam pemasangannya
§ Lebih kuat pada suhu dingin (salju dan hujan)
§ Kedap air
§ Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungan)
|
Kekurangan
§ Kurang baik digunakan di daerah panas, karena cahaya
matahari akan melunakkan bahan penyusunnya sehingga mudah melapuk
§ Harganya mahal
|
3. Genteng Tanah Liat Tradisional
|
Material ini banyak dipergunakan
pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar.
Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya.
Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan
inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.
Warna
dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya
akan tumbuh jamur di bagian badan genteng.
|
Kelebihan
Genteng Tanah Liat Tradisional :
§ kekuatannya cukup
§ mudah didapatkan di pasaran
§ harganya relative terjangkau
§ kedap air
§ anti rayap
|
Kekurangan
Genteng tanah liat tradisional :
§ Mudah ditumbuhi jamur dan lumut
§ Mudah retak
§ Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak
karena bentuknya yang dicetak satu persatu.
§ Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju
|
4. Genteng Keramik
|
Bahan
dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah
mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan
ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut.
Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor.
Aplikasinya
sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.
|
Kelebihan
Genteng Keramik :
§ sudah lebih modern
§ lebih kedap air dibandingkan atap tanah liat tradisional
§ lebih kuat dibandingkan genteng tanah liat tradisional
karena telah melalui proses finshing
§ lebih mengkilat, karena bagian luarnya dicat. Sehingga
rumah terlihat apik
§ kekuatannya 20-50 tahun
§ kuat terhadap terpaan angin
§ anti rayap
§ mudah didapatkan di pasaran
§ cocok di daerah panas maupun basah (hujan)
§ ukurannya lebih besar dari genteng biasa sehingga bisa
menghemat
|
Kekurangan
Genteng Keramik :
§ Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak
karena bentuknya yang dicetak satu persatu.
§ Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju
§ Terkadang cat yang digunakan untuk melapisi genteng
terkelupas, sehingga pada bagian gentengnya ditumbuhi lumut.
|
5. Genteng Beton
|
Bentuk dan ukurannya hampir sama
dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen
PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai
pewarna dan kedap air.
Sebenarnya atap ini bisa bertahan
hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30
tahun hingga 40tahun
|
Kelebihan
terbuat dari pasir,semen, bahan
protrksi dan kedap air, sehingga tidak mudah berubah bentuk.
§ kekuatannya 30-60 tahun (sesuai dengan lingkungan)
§ warnanya lebih beragam jadi lebih menarik
§ kuat terhadap terpaan angin
§ anti rayap
§ mudah didapatkan di pasaran
§ baik untuk di daerah panas dan hujan
§ bisa di cat ulang
§ tidak mudah pecah
|
Kekurangan
Tidak memiliki proteksi jadi jika
terkena hujan dan panas lebih cepat berjamur dan lumut
§ Untuk menyusun genteng beton lebih lama
§ Tidak cocok di daerah yang bersalju
§ Harganya lumayan mahal
§ Lebih berat sehingga memerlukan penampang atap yang kuat
|
6. Genteng
Aspal
|
Bahan
meterial yang satu ini dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan
bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar
bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan rangka
dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis
kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.
|
Kelebihan
§ tahan terhadap suhu dingin (hujan dan salju)
§ kuat terhadap terpaan angin
§ tahan rayap
§ berbentuk lembaran sehingga lebih mudah dalam pemasangan,
dan waktu pemasangan relative lebih cepat
§ kedap air
|
Kekurangan
§ Tidak cocok digunakan didaerah panas
§ Harganya mahal
§ Jika kurang perawatannya maka akan mudah lapuk
|
7. Genteng Metal
|
Bentuknya
lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap,
menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.Pemasangannya tidak
jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar.
Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan
panjang antara 1.2-12m.
|
Kelebihan
berbentuk lembaran seperti seng
sehingga tidak sulit dalam pemasangannya
· waktu yang diperlukan dalam pemasangannya juga relative
lebih cepat.
§ kedap air
§ mudah didapatkan
§ harganya terjangkau
§ terdapat dalam berbagai macam warna sehingga lebih menarik
§ baik untuk di daerah panas dan hujan
§ aman maling
§ memiliki keringanan 1/6 dari genteng biasa
§ tahan gempa
§ tahan api
§ awet hingga 30 tahun
|
Kekurangan
§ Kurang kuat terhadap angin
§ Biasanya terbuat dari campuran plastic sehingga tidak
ramah lingkungan
§ Kurang bagus untuk bangunan di daerah bersalju
§ Menyerap panas
|
8. Seng
|
Atap
ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc
secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi,
kata seng berasal dari bahan pelapisnya.
Jenis
ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar
tahun ke-30-an.Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang
terserang karat.
|
Kelebihan
Berbentuk lembaran sehingga mudah untuk
dipasang.
§ Waktu yang diperlukan dalam pemasangannya relative lebih
cepat
§ Kuat hingga 30 tahun
§ tahan karat selama bahan proteksinya masih ada
§ mudah didapatkan di pasaran
§ bisa digunakan di daerah panas dan hujan
|
Kekurangan
§
Jika lapisan
anti karatnya (lapisan zinc) habis maka senga yang dipakai akan berkarat,
dari karatan tersebut akan merusak seng dan menyebabkan seng bocor
|
9. Plat Beton
|
Atap
ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton.
Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.
Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai
tempat beraktifitas. Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan
pot.Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi.
Maka
perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan
atsanya.
|
Kelebihan
kekuatannya sangat besar, karena
merupakan campuran pasir,krikil,semen dan air.
§ bahan-bahan penyusunnya mudah di dapatkan di pasaran
§ merupakan model atap datar sehingga pada bagian atap bisa
dilakukan aktivitas lain (menjemur,menaruh pot,dll)
§ tahan terhadap hempasan angin
§ anti rayap
§ bisa digunakan di daerah panas dan hujan
|
Kekurangan
§ Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di
proteksi dengan waterproofing pada bagian atas plat.
§ Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut
§ Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama
§ Harga bahan-bahan campurannya sedikit lebih mahal
|
10. Plat Kaca
|
Pemakaian
atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada
siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya
langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah.
Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng
kaca sesuai kebutuhan.
|
Kelebihan
§ bagian rumah dapat tersinari matahari secara alami
§ tidak perlu menyalakan lampu di siang hari
|
Kekurangan
§ jika malam hari tidak bisa di tutup dan tidak akan berguna
§ harganya mahal
§ tidak bisa di daur ulang
|
11. Atap Polycarbonate
|
Atap
ini berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang
besar tanpa sambungan. Keunggulan polycarbonate lebih ke kualitas material
dan besarnya daya reduksi thd radiasi matahari. Biasanya dipakai pada kanopi
atau atap tambahan.Pemasangan polycarbonate mudah dan cepat, namun harganya
memang lebih mahal dari atap-atap lainnya.
Seiring
dengan semakin berkembangnya teknologi dan bahan bangunan sekarang ini, masih
banyak penutup atap lain yang tidak dapat dijabarkan satu persatu. Semua
dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan budget yang tersedia.
|
Kelebihan
§ Dapat meredam radiasi matahari
§ Dicetak dalam bentuk lembaran sehingga dapat dengan mudah
dipakai jika luasan yang diperlukannya besar
§ Lebih cepat dalam pemasangannya
§ mudah didapatkan dipasaran
§ kedap air
§ bebas rayap
§ bisa digunakan di daerah panas dan hujan
|
Kekurangan
§ harganya mahal
§ hanya bisa digunakan pada bangunan tambahan seperti flapon
§ pada penysunnya terdapat plastic sehingga sulut di daur
ulang
|
12. Asbes
|
Asbes (dari bahasa Yunani ἄσβεστος
berarti "tak terpadamkan" atau "tak terpadamkan") adalah
campuran mineral silikat yang dieksploitasi secara komersil untuk pemanfaatan
sifat fisik mereka. Mineral tersebut di antaranya asbestiform, fibrosa
tipis kristal,theinhalasi dari serat asbes.
Asbes menjadi semakin populer di
kalangan produsen dan pembangun pada abad ke-19 karena penyerapan suara,
kekuatan tarik rata-rata, dan ketahanan terhadap panas, listrik dan kerusakan
kimia. Ketika asbes digunakan untuk ketahanan terhadap api atau panas,
serat sering dicampur dengan semen atau
ditenun menjadi kain atau tikar. Asbes yang digunakan dalam beberapa
produk untuk tahan panas, dan di masa lalu digunakan pada oven listrik dan
kabel kompor listrik untuk perusahaan insulasi listrik pada
suhu tinggi, dan di dalam bangunan untuk yang tahan api dan
isolasi sifat, kekuatan tarik fleksibilitas,,
dan ketahanan bahan kimia.
|
Kelebihan
§ Tahan panas
§ Mampu meredam suara
§ Anti rayap
§ Kedap air
§ Mudah didapatkan di pasaran
§ Harganya murah
|
Kekurangan
§ Terdapat bahan mineral Amosite dan crocidolite yang
dapat menyebabkan penyakit paru-paru
§ Dapat menyebabkan penyakit kulit akibat serat-serat yang
ada pada asbes
|
13. Illalang
|
Ilalang adalah
atap yang terbuat dari bahan tanaman, dalam lapisan yang tumpang
tindih. Gandum Straw ,
banyak digunakan di Inggris, Perancis dan bagian lain Eropa.Namun ,
digunakan di wilayah pesisir dimana terdapat esturies seperti
Skotlandia. Memiliki kehidupan yang lebih panjang daripada
jerami. Mengaku memiliki kehidupan di exccess 60 tahun.
|
Kelebihan
§ Mudah ditemukan di daerah yang subur, misalnya di daerah
khatulistiwa. Ini adalah bahan atap yang paling umum di dunia, karena
bahan yang tersedia.
§ Ramah lingkungan
|
Kekurangan
§ Resiko mencegah kebakaran sangat kecil
§ Tidak tahan lama
§ Sering dimakan oleh burung
§ Sangat ringan sehingga tidak kuat menahan angin
|
14. Atap Dak Beton
|
terbuat dari bahan kombinasi cor
betaon dan tulangan besi. Banyak digunakan di rumah-rumah jaman sekarang,
seperti model rumah minimalis, desain rumah modern, gedung perkantoran dan
lainnya. Dak beton ini sangat kuat terhadap cuaca. Untuk hal Konstruksipun,
jenis ini sangat kuat jika pelaksanaan pembuatannya mengikut standar yang
berlaku untuk sebuah dak beton.
|
Kelebihan
§ Atap datar yang terbuat dari beton ini dapat dijadikan
solusi untuk memenuhi kebutuhan akan ruang, terlebih lagi pada rumah yang
luas lahan yang kecil,
§ Bentuk atap seperti ini sangat memungkinkan membuat
ruangan lagi di lantai dua, jika sipemilik sudah memiliki dana nantinya.
§ sebagai tempat jemur gudang terbukan, roof garden dan
lain-lain
|
Kekurangan
§ suhu ruang yang nantinya akan menjadi panas
§ kebocoran cukup sering terjadi oleh sebab air yang
tergenang dalam waktu lama dipermukan dak beton atap
|
15. Atap Kain Terpal
|
Umumnya hanya digunakan pada atap
sebuah balkon, atau cocok juga diterapkan untuk atap sebuah jendela. Terbuat
dari bahan kain terpal serta plastik padat yang elastis. Jenis ini bertumpu
pada kerangka besi yang sudah dibentuk sesuai dengan keinginan. Dikuatkan
atau ditempel dengan menggunakan baut dan sekrup supaya dapat menempel kuat
pada dinding. Jenis ini keunggulan lainnya adalah systemnya uang mudah untk
dibongkar pasang.
|
Kelebihan
·
sistemnya
uang mudah untuk dibongkar pasang
|
Kekurangan
|
16. Atap Ijuk
|
Atap
ijuk dibuat dari serabut palem aren. Ijuk digunakan sebagai bahan penutup
atap dengan dibentuk ikatan sepanjang 120cm dan diameter 6cm. Ikatan tersebut
dijepit dengan bilah bambu, lalu diikatkan ke reng. Lapisan ijuk minimal 2
lapis, semakin tebal lapisannya akan semakin lama daya tahannya. Atap ijuk
dengan kualitas yang baik bisa mencapai umur hingga 30 tahun.
|
Kelebihan
·
Memiliki kesan alami
·
Bisa memberikan efek sejuk di sekitar bangunan
|
Kekurangan
·
Atap jenis ini adalah sulit dalam penggantian dan rawan
bocor pada saat hujan turun
·
Pengaplikasian: Gazebo atau di rumah-ruamh tradisional.
|
17. Atap Eter
|
Eter
Atap adalah produksi dalam negeri dengan bahan dasar yang diperoleh dari
sekitar pabrik kami di Gresik. Produk ini sama sekali tidak mengandung serat
asbes (100% bebas asbes),crysotile maupun jenis-jenis asbes lainnya.Produk
ini dibuat dengan formula campuran semen, air dan diperkuat dengan serat
alami dan sintetis.
Produk
penutup atap eter dibuat berdasarkan standar internasional ISO 9933 (standar
internasional untuk produk fiber semen gelombang).
Selain
itu Eter juga memiliki berbagai keunggulan sehingga dapat membuat sebuah
bangunan dibangun secara lebih cepat, mudah dan ringan dibandingkan solusi
pembangunan konvensional lainnya.
|
Kelebihan
·
100% bebas asbes
·
Tidak berkarat
·
Tidak dimakan rayap
·
Tidak mudah
terbakar
·
Lebih tidak berisik
dibandingkan produk metal
·
Mudah dikerjakan
·
Lebih tahan
benturan dibanding produk asbes
·
Tidak terlalu getas
dibanding produk asbes
·
Mudah di cat
(spesifikasi dan pemakaian menurut produsen cat terkait)
·
Dimensi stabil
berdasarkan standar internasional (ISO 9933)
|
Kekurangan
|
18. Atap Onduline
|
Onduline
adalah produk atap bergelombang dan material penutup dinding yang atraktif,
ringan dan sangat kuat. Onduline merupakan atap lembaran 10 gelombang yang
pertama kali diperkenalkan kepada pasar dan telah banyak digunakan saat ini.
|
Kelebihan
·
Fleksibel,
·
Kuat,
·
Meredam suara,
·
Tahan bocor,
·
Ringan,
·
Tahan angin.
|
Kekurangan
·
Harganya relatif mahal, umurnya tidak lama hanya 10- 15
tahun
|
19. ATAP ONDUVILLA
|
Onduvilla
adalah material atap ringan dan memiliki tekstur atap yang sama dengan
Onduline. Terbuat dari fiber selulosa, bitumen dan resin yang tahan terhadap
tekanan dan panas. Komposisi bahan onduvilla identik dengan atap onduline
yang terbuat dari teknologi tinggi dan memenuhi standar European Norm EN 534.
Oleh
karena itu, atap onduvilla tahan terhadap air dan melindungi dari kondisi
cuaca dengan suhu tinggi atau kondisi cuaca yang sangat ekstrim sekalipun.
|
Kelebihan
·
Fleksibel dan kedap air
·
Berventilasi
·
Berbobot ringan
·
Instalasi yang mudah
·
Overlapping yang aman
|
Kekurangan
|
20. Atap Lovero
|
Lovera,
atap aluminium yang dapat dibuka dan ditutup. Melengkapi kenyamanan dan
keindahan bangunan Anda.
|
Kelebihan
·
Dapat dibuka-tutup dengan gerakan 90
·
derajat
·
Praktis, dekoratif dan fungsional
·
Kontrol fleksibel untuk sinar matahari dan
·
ventilasi
·
Memberi perlindungan dari sinar matahari
·
dan hujan
·
Bebas perawatan dan mudah dibersihkan
·
Dioperasikan secara manual atau otomatis
·
Perlengkapan rumah anda menjadi lebih
·
awet
·
Anti karat
|
Kekurangan
|
DAFTAR PUSTAKA
http://www.senyawa.com/2010/03/jenis-jenis-penutup-atap-dalam-teknik.html
http://eteratapbebasasbes.wordpress.com/
http://www.chanakadoor.com/product/lovera/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar